Senin, 19 Agustus 2019

Misa Syukur Kemerdekaan RI Gereja Katolik St. Yusuf Pati

Peringatan ke 74 tahun kemerdekaan RI dilaksanakan oleh semua komunitas dan kalangan, tak terkecuali Gereja Katolik Pati, yang melaksanakan misa syukur kemerdekaan.

Rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia memang diungkapkan oleh semua warga, dari berbagai kalangan dan latar belakang.  Hal ini dimaklumi, karena kemerdekaan adalah hak kita.  Hak yang selama ini dirampas oleh penjajah.  Dan untuk merebutnya dibutuhkan perjuangan serta pengorbanan para pahlawan yang tidak sedikit jumlahnya.  Hingga akhirnya hak bangsa Indonesia ini bisa direbut kembali. Pantaslah kalau seluruh rakyat, semua komunitas mensyukuri dan merayakannya, termasuk umat di Gereja Katolik Pati.

Oleh karena itu, misa syukur kemerdekaan di Gereja Katolik Pati yang diselenggarakan pada 16 dan 17 Agustus 2019 didedikasikan untuk mensyukuri rahmat Tuhan atas Kemerdekaan RI, dan mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan. Misa syukur kemerdekaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan penghormatan pada bendera merah-putih, dan ditutup dengan lagu Hari Merdeka.



Pada misa syukur kemerdekaan ini dibacakan juga Surat Gembala dari Uskup Agung Semarang.  Surat Gembala Uskup Agung Semarang ini menyampaikan kerinduan Gereja akan hadirnya Pemerintah yang bijak, yang menjamin ketertiban dalam masyarakat, serta pemerintah yang arif.  Pemimpin yang tidak bijaksana membinasakan rakyatnya, tetapi suatu bangsa akan sejahtera berkat kearifan para pemimpinnya. Jangan sampai perjalanan bangsa terganggu akibat kelaliman, kekerasan dan cinta uang para pembesarnya.

Selain itu Bapak Uskup juga mengajak semua umat untuk berdoa dan bekerja giat bersama para pemimpin negara kita guna mewujudkan cita-cita luhur dan mulia dibentuknya  pemerintah negara Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dengan tujuan : " melindungi segenap bangsa Indonesia dan saeluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".

Harapannya, semua komponen bangsa Indonesia yang berbeda suku, agama dan latar belakang budaya ikut bersyukur atas kemerdekaan bangsa ini, dengan kerja keras memperjuangkan cita-cita luhur bangsa Indonesia, dan saling menghargai serta menghormati.  Semoga harapan Gereja melalui Surat Gembala Uskup Agung Semarang juga bisa terwujud..amin***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar