Peringatan Hari Wafatnya Yesus Kristus 2019 umat gereja Katolik Paroki Pati dilaksanakan pada 19 April 2019 di Gereja
Santo Yusuf Pati. Ratusan
umat di Gereja Santo Yusuf Pati mengikuti perayaan ini, termasuk
umat di Lingkungan Johanes Don Bosco, Wilayah Johanes.
Upacara yang dikenal juga dengan Hari Jumat Agung ini berlangsung
dengan khidmat, dan berjalan lancar. Peringatan ini dilaksanakan 2 kali, yakni pukul 14.00 WIB dan pukul 17.00 WIB
Beberapa aparat keamanan ikut mengamankan kegiatan di Gereja
Santo Yusuf Pati ini, sehingga semua berjalan dengan aman dan
khusyuk. Banyak umat Gereja
Santo Yusuf Pati terlibat dalam misa Jumat Agung ini, tak
terkecuali beberapa umat di Lingkungan Johanes Don Bosco. Ada yang membantu menjual buku Panduan Misa
Paskah 2019, ada juga yang terlibat menjadi Putera Altar (misdinar). Sederhana memang, tetapi sangat berarti bagi kelancaran jalannya upacara Jumat Agung, dan bagi seluruh umat di Gereja Santo Yusuf Pati.
Misa Jumat Agung pertama yang berjalan penuh kedamaian ini dipimpin oleh Romo
Paroki Gereja Santo Yusuf Pati, yaitu Romo Josef Tjoek Prasetya, MSF.
Dalam homilinya, Romo Tjoek mengingatkan umat Gereja Santo Yusuf Pati,
bahwa darah Yesus yang ditumpahkan di kayu salib telah menyelamatkan semua umat
manusia. Karena itu kita harus selalu
mensyukurinya dengan selalu bersedia berbagi berkat kepada sesama.
Sebagai manusia yang penuh kelemahan, kita bisa memakai moment Wafat
Tuhan Yesus di kayu salib ini untuk melakukan introspeksi diri. Sudahkah kita ambil bagian ikut memanggul
salib Tuhan dengan pertobatan, mengubah diri menjadi lebih baik? Kemudian
bersediakah kita ikut terlibat secara aktif menyemaikan ajaran cinta kasih
Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama?*** (FX. Gus S.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar