Sebagai Santo pelindung, apakah yang bisa diteladani dari Johanes Don
Bosco? Salah satunya adalah pengalaman
pelayanannya yang perlu untuk diikuti dan dijadikan semangat bagi umat di gereja Katolik Pati ini.
Siapakah Johanes Don Bosco, sehingga dia pantas menjadi Santo pelindung lingkungan, pelindung pribadi-pribadi?
Siapakah Johanes Don Bosco, sehingga dia pantas menjadi Santo pelindung lingkungan, pelindung pribadi-pribadi?
Johanes Don Bosco lahir 16 Agustus 1815 dan wafat pada 31 Januari
1888. Pastur dan pendidik yang akrab
dipanggil Don Bosco ini mendirikan kongregasi yg bernama Serikat Salesian,
untuk melayani kaum muda yang miskin, terlantar dan rata-rata adalah kaum
gelandangan. Kini kongregasi ini tersebar di seluruh dunia dan mengelola
berbagai lembaga pendidikan.
Sejak ditahbiskan menjadi imam pada usia 26 tahun, Johanes Don Bosco berkarya
di bidang pendidikan kaum muda terlantar di kotanya. Dia memberikan perhatian khusus
dan pendampingan bagi anak-anak tidak mampu, kelaparan, berpakaian kumal dan
tidak bersemangat. Anak-anak tersebut
dibimbing dengan disiplin, tegas tanpa kekerasan, oleh Johanes Don Bosco. Oleh karenanya, dia dijuluki sebagai ‘Bapa,
Guru dan Sahabat kaum muda’.Salah satu pengikutnya yang terkenal adalah St.
Dominic Savio yg meninggal pada usia 14 th dan merupakan orang kudus non martir
termuda ketika meninggal (id.m.wikipedia.org).
Jadi pantaslah bila gereja Katolik mengangkatnya sebagai Santo. Banyak yg kemudian menjadikannya sebagai Santo pelindung,
termasuk salah satu lingkungan di gereja
Katolik Pati ini, yakni Lingkungan Johanes Don Bosco. Keteladanan dalam melayani, bahkan kepada
orang-orang miskin dan tersingkir inilah yang perlu dijadikan spirit. Dalam kehidupan komunitas sekecil lingkungan
atau keluarga sekalipun – yg merupakan sel dari gereja Katolik Pati – semangat pelayanan perlu dijadikan dasar
dalam aktivitas atau gerakan apapun. Semangat melayani bagi warga/anggota
lingkungan, maupun bagi sesama lain meskipun tidak se-golongan atau se-iman, perlu terus diwujudnyatakan. Terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian dan pertolongan
dari Tuhan. Dengan demikian, kita semua bisa semakin tergerak, semakin aktif, dalam gerakan "menjadi berkat bagi sesama"***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar