Senin, 15 April 2019

Teladan Santo Johanes Don Bosco


Sebagai Santo pelindung, apakah yang bisa diteladani dari Johanes Don Bosco?  Salah satunya adalah pengalaman pelayanannya yang perlu untuk diikuti dan dijadikan semangat bagi umat di gereja Katolik Pati ini.

Siapakah Johanes Don Bosco, sehingga dia pantas menjadi Santo pelindung lingkungan, pelindung pribadi-pribadi?

Johanes Don Bosco lahir 16 Agustus 1815 dan wafat pada 31 Januari 1888.  Pastur dan pendidik yang akrab dipanggil Don Bosco ini mendirikan kongregasi yg bernama Serikat Salesian, untuk melayani kaum muda yang miskin, terlantar dan rata-rata adalah kaum gelandangan. Kini kongregasi ini tersebar di seluruh dunia dan mengelola berbagai lembaga pendidikan.

Sejak ditahbiskan menjadi imam pada usia 26 tahun, Johanes Don Bosco berkarya di bidang pendidikan kaum muda terlantar di kotanya. Dia memberikan perhatian khusus dan pendampingan bagi anak-anak tidak mampu, kelaparan, berpakaian kumal dan tidak bersemangat.  Anak-anak tersebut dibimbing dengan disiplin, tegas tanpa kekerasan, oleh Johanes Don Bosco.  Oleh karenanya, dia dijuluki sebagai ‘Bapa, Guru dan Sahabat kaum muda’.Salah satu pengikutnya yang terkenal adalah St. Dominic Savio yg meninggal pada usia 14 th dan merupakan orang kudus non martir termuda ketika meninggal (id.m.wikipedia.org).

Jadi pantaslah bila gereja Katolik mengangkatnya sebagai Santo.  Banyak yg kemudian menjadikannya sebagai Santo pelindung, termasuk salah satu lingkungan di gereja Katolik Pati ini, yakni Lingkungan Johanes Don Bosco.  Keteladanan dalam melayani, bahkan kepada orang-orang miskin dan tersingkir inilah yang perlu dijadikan spirit.  Dalam kehidupan komunitas sekecil lingkungan atau keluarga sekalipun – yg merupakan sel dari gereja Katolik Pati – semangat pelayanan perlu dijadikan dasar dalam aktivitas atau gerakan apapun. Semangat melayani bagi warga/anggota lingkungan, maupun bagi sesama lain meskipun tidak se-golongan atau se-iman, perlu terus diwujudnyatakan. Terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian dan pertolongan dari Tuhan.  Dengan demikian, kita semua bisa semakin tergerak, semakin aktif, dalam gerakan "menjadi berkat bagi sesama"***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar